Hi Tokonauts,
Mari kita pelajari perbandingan antara Nabung Fiat & Nabung Kripto dari segi return dan juga resiko. Perbandingan berikut merupakan contoh dari segi return dan resiko, oleh karena itu Tokonauts haru selalu melakukan DYOR dalam menempatkan uang.
Inflasi
Pertama, kita perlu tahu bahwa setiap tahun akan ada inflasi. Yang artinya setiap tahun uang yang kita miliki akan terus menurun nilainya.
Misalnya di akhir tahun 2020 kita beli handphone seharga Rp. 1.000.000. Di akhir tahun 2021 inflasi Indonesia adalah 1.87%. Jadi untuk membeli handphone yang sama kita harus mengeluarkan uang Rp. 1. 018.700,-.
Jadi kita wajib menabung dengan bunga.
Menentukan Return Tabungan Fiat
Bagaimana menentukan berapa return minimal yang harus kita dapatkan dari hasil menabung.
Kita bisa menggunakan tolak ukur return deposito untuk mengukur berapa minimal return yang bisa kita dapat per tahun.
Atau menggunakan angka inflasi untuk menentukan berapa minimal bunga yang harus kita dapatkan per tahun, agar kita tidak kehilangan nilai uang yang sudah kita tabung.
Menurut data dari Bank Indonesia, per Agustus 2022 inflasi di Indonesia adalah 4,69%.
Berdasarkan data ini setidaknya kita perlu menabung di tempat yang menghasilkan bunga lebih dari 4,69%.
Simulasi menabung per bulan
Kedua, setelah tahu bunga minimal yang harus kita dapat, kita membuat simulasi menabung di excell atau spreadsheet, seperti ini
- si persentase bunga yang akan didapat
- Isi berapa periode menabung
- Isi jumlah setoran tiap bulan
- Buat formula =FV(bunga per bulan,periode,jumlah setoran)
Kita lihat lagi si Budi. Dia bisa menabung Rp. 100.000 per bulan dan ingin memiliki Rp. 10.000.000 di masa yang akan datang. Budi sudah menemukan tempat menabung yang memberikan bunga 8%.
Berdasarkan perhitungan di atas, maka Budi hanya perlu 77 bulan atau sekitar 6 tahun untuk menghasilkan Rp. 10.000.000.
Simulasi menabung di awal saja
Contoh lainnya Siti punya uang tidak terpakai sejumlah Rp. 10.000.000 dan ingin disimpan saja selama sekitar 5 tahun. Demi menghindari inflasi Siti menabung di tempat yang sama dengan Budi. Ia mendapat bunga 8% per tahun.
Di akhir tahun ke-5, berdasarkan perhitungan di atas, Siti akan memiliki tabungan sejumlah Rp. 18.898.457,-
Lalu bagaimana return dari nabung kripto?
Menentukan return crypto
Untuk menentukan return dari nabung crypto, kita bisa menghitung dengan rumus berikut.
Return periode x= ( (harga akhir periode - harga awal periode) : harga awal periode ) x 100%
Periode X = return dalam periode tertentu, misalnya 3 bulan, 1 tahun, 5 tahun
Sebagai contoh kita lihat return Bitcoin dalam 5 tahun terakhir.
Kita bisa lihat harga Bitcoin di Google.
Harga awal periode = Rp. 59.724.225,-
Harga akhir periode = Rp. 305.568.045,-
Maka Return Bitcoin periode 5 tahun =
(( 305.568.045 - 59.724.225 ) / 305.568.045 ) x 100% = 411,63%
Oktober 2017 - September 2022 |
Harga Bitcoin |
Awal Periode |
Rp59,724,225 |
Akhir Periode |
Rp305,568,045 |
Return |
411.63% |
Mengelola risiko
Tidak seperti tabungan uang fiat biasa, tabungan crypto memiliki risiko yang sama dengan menabung reksa dana ataupun menabung saham, yaitu harga aset turun.
Untuk menangani hal ini ada 3 hal yang perlu kita lakukan yaitu analisa aset, analisa market dan menentukan stop loss.
1. Analisa aset
Pastikan kita memahami aset kripto apa yang kita beli, lakukan DYOR. Hindari hanya mendengar kata-kata orang atau influencer. Kita perlu menganalisa potensi pertumbuhan aset dan tantangan dalam pertumbuhannya.
2. Analisa market
Kondisi pasar pastinya mempengaruhi harga suatu aset. Kita perlu mempelajari bagaimana suatu peristiwa di pasar kan mempengaruhi harga aset kripto yang kita miliki.
3.Menentukan stop loss
Bagaimana cara menentukan stop loss? Biasanya orang menentukan perbandingan 1:3, untuk setiap 1 risiko yang kita dapat, kita menghasilkan 3 return. Dari perhitungan ini kita akan mendapat harga stop loss. Dengan begitu kita bisa mengatur risiko yang dapat kita hadapi. Untuk perhitungan yang lebih jelas, silahkan lihat artikel tentang risk and reward ratio.
4. Siapkan rekening bank terpisah untuk investasi Kamu.
Menyatukan rekening harian dan rekening bisnis akan menyulitkan kita “merasakan” hasil tabungan kita, karena uangnya akan terpakai untuk keperluan sehari-hari.
Oleh karena itu sebaiknya kita membuat rekening terpisah untuk tabungan kita. Tokonauts bisa memilih membuat di rekening bank yang berbeda, atau membuat beberapa rekening di bank yang sama.
Dari sisi support, memiliki beberapa rekening di satu bank mungkin akan lebih mudah.
Disclaimer: Selalu lakukan DYOR dalam setiap memilih tabungan, deposito atau finansial managemen